Terputar

Title

Artist


PT Angkasa Pura I melakukan simulasi operasional terminal penumpang Bandar Udara Dhoho Kediri sebagai bagian dari persiapan menjelang dimulainya operasional bandara

Ditulis oleh pada Januari 7, 2024

PT Angkasa Pura I melakukan simulasi operasional terminal penumpang Bandar Udara Dhoho Kediri sebagai bagian dari persiapan menjelang dimulainya operasional bandara tersebut dalam waktu dekat.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Dhoho Kediri I Nyoman Noer Rohim menyatakan simulasi ini bertujuan untuk mengukur tingkat pelayanan (level of service) dan memastikan kesiapan fasilitas serta sistem di Bandara.

“Kami mengharapkan doa dan dukungan masyarakat agar persiapan final ini dapat berjalan lancar sehingga ikon baru kebanggaan masyarakat Kabupaten Kediri ini dapat segera dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia,” kata I Nyoman Noer Rohim di Kediri, Sabtu (6/1/2024).

Simulasi melibatkan ratusan personel yang berperan sebagai seluruh stakeholder operasional penerbangan, termasuk penumpang, petugas parkir, petugas keamanan penerbangan, petugas layanan pelanggan, dan petugas groundhandling.

Kegiatan simulasi mencakup perjalanan penumpang dari Kabupaten Kediri dan Kota Kediri menuju terminal penumpang (percobaan transportasi darat), pemeriksaan bagasi, alur kedatangan dan keberangkatan penumpang, alur barang di terminal, dan alur kendaraan di area sisi darat (landside).

Bandara Dhoho Kediri menjadi bandara pertama di Indonesia yang dibangun melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), dengan konstruksi yang dilakukan oleh PT Gudang Garam melalui anak perusahaannya, PT Surya Dhoho Investama.

Bandara ini memiliki fasilitas yang mencakup landasan pacu sepanjang 3.300 x 60 meter, apron commercial seluas 548 x 141 meter, apron VIP seluas 221 x 97 meter, 4 taxiway atau jalur perpindahan pesawat, dan lahan parkir seluas 37.108 meter persegi.

Terminal penumpang di sisi darat memiliki luas 18.224 meter persegi dan mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun. Selain melayani penerbangan domestik, bandara ini juga diharapkan dapat mendukung penerbangan internasional, serta penerbangan khusus haji dan umrah.

Pemerintah Kabupaten Kediri bekerja sama dengan pengelola bandara dan pihak terkait untuk menyediakan gerai khusus bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di area Bandara Dhoho.

Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menyatakan bahwa Bandara Dhoho adalah aset masyarakat Jawa Timur, dan pihaknya akan berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Timur serta pihak terkait untuk menentukan produk-produk UMKM yang akan dijual di area bandara.

“Kami akan mengajak kota atau kabupaten lain untuk memasukkan produk yang betul-betul bisa dinikmati pengunjung Bandara Dhoho,” ujar Hanindhito.

Kabupaten Kediri memiliki sekitar 9.800 UMKM binaan, dengan 60 UMKM kategori makanan dan minuman yang sudah lolos kurasi dan siap ditampilkan di gerai area bandara.

Bandara Dhoho diharapkan dapat beroperasi mulai 15 Januari 2024, setelah melalui proses verifikasi dan kalibrasi yang masih dalam peninjauan dari Kementerian Perhubungan.