Terputar

Title

Artist


 Kementerian Pertahanan (Kemenhan) resmi membeli 42 jet tempur Rafale. Sebanyak 18 pesawat tempur Rafale yang dipesan Indonesia telah masuk ke tahap produksi pada 8 Januari 2024

Ditulis oleh pada Januari 12, 2024

Kementerian Pertahanan (Kemenhan) resmi membeli 42 jet tempur Rafale. Sebanyak 18 pesawat tempur Rafale yang dipesan Indonesia telah masuk ke tahap produksi pada 8 Januari 2024.

Kemenhan secara resmi menandatangani perjanjian pembelian 42 pesawat tempur Rafale dari produsen pesawat Prancis, Dassault Aviation pada 10 Februari 2022, di Jakarta.

Penandatangan kontrak dan perjanjian pertahanan disaksikan langsung Menhan Prabowo Subianto dan Menteri Angkatan Bersenjata Prancis, Florence Parly.

Pemesanan pertama untuk pesawat tempur Rafale ini dilakukan pada September 2022. Adapun jet tempur tersebut akan perdana mendarat di Indonesia pada awal 2026.

Berikut ini spesifikasi dan kelebihan pesawat tempur Rafale yang dipesan Kemenhan dikutip dari berbagai sumber, pada Kamis (11/1/2024).

Spesifikasi Jet Tempur Rafale
Pesawat tempur Rafale yang diproduksi oleh Dassault Aviation memiliki kemampuan untuk menjalankan berbagai misi, baik dalam jarak dekat maupun jarak jauh.

Rafale dilengkapi dengan rudal yang dapat digunakan untuk melakukan serangan darat atau laut, misi pengintaian, serangan presisi tinggi, dan mencegah serangan nuklir.

Rafale merupakan pesawat tempur generasi 4.5 yang sangat maju dan menjadi salah satu pesawat unggulan di antara negara-negara anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO).

Di Prancis, Rafale menjadi bagian dari angkatan laut pada 2004 dan angkatan udara pada 2006. Pesawat tempur Rafale memiliki berat dalam keadaan kosong sekitar 10 ton dan berat maksimal untuk lepas landas sekitar 24,5 ton, termasuk beban eksternal sebesar 9,5 ton.

Pesawat tempur ini memiliki dimensi dengan rentang sayap sekitar 10,90 meter, panjang 15,30 meter, tinggi 5,30 meter, dan dilengkapi desain sayap delta yang dikombinasikan dengan kanard (aeronautika).

Kombinasi sayap ini secara aktif digunakan untuk memaksimalkan kemampuan manuver dalam kondisi zero gravity (G+9 atau -3G) demi mencapai stabilitas penerbangan. Rafale mampu terbang dengan ketinggian hingga 15.000 meter dan kecepatan maksimal 1,8 mach.

Rafale dilengkapi dengan mesin kembar M88-2 yang masing-masing mampu menghasilkan daya dorong hingga 50 kilonewton (11.000 pound-force) dan 75 kilonewton (17.000 pound-force) dengan afterburner.

Selain itu, Rafale memiliki kapasitas untuk menampung bahan bakar hingga tiga tangki berkapasitas 2.000 liter di setiap titik basah.

Kelebihan Rafale lainnya adalah kompatibilitasnya dengan berbagai macam persenjataan, seperti rudal udara-ke-udara jarak jauh beyond visual range (BVR) dengan jangkauan 100 kilometer bernama meteor dan mica.

Berbagai jenis persenjataan lain juga bisa dipasang pada pesawat tempur Rafale, seperti SCALP yaitu rudal stand-off jarak jauh dengan jangkauan 300 kilometer, Exocet AM39 atau rudal anti-kapal, bom berpemandu laser, bom klasik tanpa pemandu, dan meriam internal Nexter 30M791 30 milimeter yang mampu memuntahkan 2.500 peluru per menit.

Terdapat juga persenjataan jenis highly agile and manoeuvrable munitions extended range (HAMMER) untuk struktur yang diperkeras dengan jangkauan 70 km.

Dalam sistemnya, Rafale dilengkapi dengan sistem pertahanan terintegrasi bernama spectra yang dapat melindungi pesawat dari serangan udara maupun darat. Berkat teknologi siluman virtual yang berbasis perangkat lunak.

Bahkan Rafale juga dapat memanfaatkan berbagai sistem sensor pasif, seperti optronique secteur frontal (OSF), yang dikembangkan oleh Thales Group.

Dengan berbagai sistem tersebut, Rafale menjadi jet tempur yang memiliki kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi ancaman baik dari udara maupun darat.