Setelah serangan drone Iran ke Israel, berdampak pada pasar kripto. Harga Bitcoin (BTC) turun lebih 8% menjadi US$ 61,51
Ditulis oleh redaksi pada April 15, 2024
Setelah serangan drone Iran ke Israel pada Sabtu (13/4/2024) ke Israel, berdampak pada pasar kripto. Harga Bitcoin (BTC) turun lebih 8% menjadi US$ 61,51 pada Minggu (14/4/2024). Koreksi terbaru menandai berlanjutnya tren negatif yang dimulai pada Jumat (12/4/2024).
Analis kripto dikutip dari Crypto News, Minggu, memperkirakan pasar kripto melikuidasi aset lebih US$ 860 juta selama 2 hari. Harga Bitcoin semula turun dari US$ 71.000 menjadi US$ 65.000 dan kemudian anjlok lebih jauh lagi ke level US$ 61.000.
Pengamat pasar memperkirakan penurunan pertama disebabkan berita dari Federal Reserve (The Fed), yang mengisyaratkan tidak terburu-buru menurunkan suku bunga. Hal ini didorong tingginya inflasi yang menimbulkan kegelisahan di AS dan memengaruhi ekspektasi penyesuaian kebijakan secara global.
Sementara penurunan kedua dipicu meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel. Pedagang kripto menjadi yang pertama bereaksi terhadap berita tersebut sejak pasar keuangan konvensional ditutup pada akhir pekan.
Harga Bitcoin pada Senin (15/4/2024) diperdagangkan pada US$ 64,123, turun 5% dalam 24 jam terakhir. Dalam jangka waktu 7 hari dan 14 hari, kerugiannya masing-masing sebesar 7,5% dan 8,6%. Adapun selama 30 hari, penurunan harga sedikit di atas 6%.
Bitcoin sebagai uang kripto terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar juga turun 13% dari harga tertingginya yaitu US$ 73.798 pada Maret. Namun masih lebih besar dua kali lipat dibandingkan tahun lalu.
Para ahli mengatakan serangan Iran terhadap Israel menimbulkan ketakutan di pasar. Ethereum (ETH) turun menjadi US$ 2,850, dan mata uang kripto lainnya turun rata-rata sekitar 20%–30%.
Menurut CoinGecko, di antara 100 cryptocurrency terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, hanya token Leo (LEO), Bittensor (TAO), Celestia (TIA), dan Wormhole (W) yang memperoleh keuntungan dalam 24 jam terakhir.